Dengan demikian hendaknya kita bersunguuh-sungguh dan bekerja keras dalam mendidik anak kita. Diantaranya ialah dengan mengajarkan kepada mereka perkara-perkara penting yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasulnya Shallallaahu alaihi wa sallam.
Diantara perkara agama yang paling penting untuk diajarkan kepada mereka adalah:
1.
Cinta kepada Allah Dan
Rasulnya
Hendaknya orang tua mengajarkan anaknya untuk
cinta kepada Rabb-nya, yang telah menciptakannya, dan mencintai nabi yang
diutus kepadanya. Allah Ta'ala berfirman yang artinya " Dan diantara
manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;
Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (QS Al Baqarah; 165). Rasulullah
Shallallaahu Alaihi Wa Sallam bersabda “ Ada tiga perkara barang siapa yang ada
padanya perkara perkara-perkara tersebut, niscaya dia akan mendapatkan manisnya
Iman : (1) Allah dan Rasulnya lebih dia cintai dari selain keduanya, (2)
Tidaklah dia mencintai seseorang karena Allah, ... (HR Bukhari dan Muslim). Konsekuensi
mencintai allah dan Rasulnya, ialah menaati keduanya, dan mengikuti apa yang
dibawa oleh rasulnya. Allah Ta’ala berfirman yang artinya “ Ktakanlah jika kamu
(Benar-benar) mencintai Allah, mengasihi, dan mengampuni dosa-dosamu. “ Allah
Maha pengampun lagi maha penyayang “ (QS Ali Imran; 31).
2.
Mengajarkan Sunnah dan
Mendidiknya di atas Sunnah
Wajib bagi orang tua mengajarkan Sunnah Nabi
Shallallaahu alaihi Wa Sallam kepada anaknya. Allah Ta’ala telah memerintahkan
kita untuk mengikuti Sunnah tersebut, dalam firmannya yang artinya, “Apa yang
diberikan Rasul padamu, terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka
tinggalkanlah, Dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras
hukumannya. (QS Al-Hasyr; 7). Di samping itu, hendaknya orang tua juga
menanamkan kebencian kepada bid’ah. Karena bid’ah itu merupakan sejelek-jelek
perkara.
3.
Pengajaran Shalat
Berkenaan denga shalat, secara khusus Allah Ta’ala
berfirman yang artinya, “ Dan pertahankanlah kepada keluargamu mendirikan
Shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. kami tidak meminta rezeki
kepadamu, kamilah yang memberi rezeki kepadamudan akibat yang baikitu adalah
bagi yang bertakwa” (Qs Thaahaa; 132). Apabila anak telah mencapai usia tahun,
wajib bagi orang tua untuk memerinyahkannya agar mengerjakan Shalat. Dan ketika
anak telah mencapai 10 tahun, orang tua diperbolehkan untuk memukulnya (dengan
pukulan yang mendidik, bukan pukulan di kepala atau dengan niat untuk menyakiti);
Bahkan diwajibkan, sesuai dengan ddhohir sabda Rasulullah, “Perintahkan
anak-anak kalian untuk Shalat ketika mereka berumur 7 tahun. Dan pukulah mereka
jika tidak mau Shalat pada usia 10 tahun....” (HR Abu Dawud, Shahih).
4.
Akhlak
Akhlak yang baik merupakan faktor utama yang
dapat menyelamatkan seseorang dari api neraka, karena ia memberatkan timbangan
kebaikan seseorang di akhirat kelak. Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam
bersabda, “ Tidak ada suatu amalan pun, yang lebih berat pada timbangan seorang
hamba, dari pada akhlak yang baik kepada anaknya sendiri, seperti: berbakti
kepada orang tua, menahan diri dari mengganggu dan menyakiti, menyabarkan
salam, menjaga lisan dan lain-lain.
5.
Pengajaran Al Quran dan
ilmu agama
Mempelajari Al Quran termasuk sebaik-baik
perkara. Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam bersabda “ Sebaik-baik kalian
ialah yang belajar Al Quran, dan mengajarkannya” (HR Bukhari). Dan tidak samar
lagi akan keutamaan belajar ilmu agama. Rasulullah bersabda “Barang siapa
menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya menuju
surga. Sesunggunya Malaikat meletakkan sayapnya sebagai tanda ridha pada
penuntut ilmu. Sesungguhnya orang yang berilmu dimintakan ampun oleh setiap
penduduk langit dan bumi, sampai pun ikan yang berada di dalam air.
Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibanding ahli ibadah adalah seperti
perbandingan bulan di malam Badar dan bintang-bintang lainnya. Sesungguhnya
ulama adalah pewaris para Nabi. Sesungguhnya Nabi tidaklah mewariskan dinar dan
tidak pula dirham. Barang siapa yang mengambilnya, maka sungguh ia telah
mendapatkan keuntungan yang besar. (HR Abu Daud, Shahih). Oleh karena itu
hendaknya orang tua bersemangat dan bersunggub-sungguh dalam mengajarkan Al Quran
dan ilmu-ilmu agama lainnya kepada anaknya sendiri.