Tentu banyak diantara kita yang pernah dititipi sesuatu oleh orang lain. Amanah tersebut mestinya akan kita jaga sebaik-baiknya. Terlebih jika barang tersebut adalah barang yang teramat berharga, dan orang-orang yang menitipkannya kepada kita adalah orang terhormat. Namun, ada satu amanah yang sangat istimewa, dan dan yang menitipkannya kepada kitapun, Dzat yang amat mulia, tetapi justru malah seringkali kita menyia-nyiakannya. Titipan yang tidak semua orang mendapat kehormatan untuk mengembannya. Amanah tersebut tidak lain adalah anak.
Bayi yang Allah anugerahkan kepada kita bagaikan mutiara yang masih berada dalam cangkangnya. Masih jaga dari jamahan tangan-tangan luar. Hatinya masih suci, ibarat selembar kertas putih, tanpa goresan apalagi ukuran. Setelah itu sedikit demi sedikit, kepribadian dan prilaku anak terbentuk, sesuai dengan apa yang dilihatdi lingkungan terdekatnya. Yakni di dalam rumah dan lingkungannya. Rasullullah shalallahu alaihiwasallam menjelaskan, "Setiap bayi lahir dalam keadaan fitrah, orang tuanyalah yang akan menjadikan ia Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR.BUkhari dan Muslim). Itulah masa keemasan yangvtidak boleh disia-siakan. kesalihan anak bukanlah hadiah gratis yang turun dari langit begitu saja. Namun membutuhkan usaha dan perjuangan dari orang tua.
