Saturday, February 27, 2016

Training Bila Bekerja Di Multi Power Synergy (MPS) Group Yogyakarta

BY biophia@gmail.com IN No comments




Observasi

Adalah program pengamatan yang akan didampingi oleh Konsultan dengan tujuan untuk:
  1. Belajar Skill Komunikasi
  2. Melatih Kepercayaan Diri
  3. Belajar Skill Mental dan Sikap
  4. Belajar Mengenal Karakter
  5. Belajar Sosialisasi
  6. Belajar Skill Leadership
  7. Belajar Skill Management
  8. Belajar Mempraktekkan Sistem
Biasanya program berlangsung selama 1/6 hari kerja.
Level Management 
  1. Chairman
  2. General Manager
  3. Manager
  4. Supervisor (Assistant Manager)
  5. Trainer
  6. MD/Executive
  7. Retrain
Visi Dan Misi
Multy Power Synergy

Visi
  1. Menjadi sebuah organisasi usaha yang profesional dan berkualitas, berkesadaran yang mampu mewadahi, mengayomi dan mengembangkan usaha seluruh anggota yang tergabung di dalamnya.
  2. mempromosikan Manager baru hingga akhir 2016
Misi
  1. Membawa seluruh anggota yang tergabung dalam organisasi ke dalam kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi yang beradap.
  2. Manager mampu memiliki rumah tinggal yaitu dua tahu setelah promosi menjadi manager.

NIlai-nilai dalam Multi Power Synergy
Jujur
Artinya selaras hati dan fikiran yang merupakan kunci utama sebuah kepercayaan (Trust) dan kepercayaan adalah modal terbesar sebuah kesuksesan. Bukan uang bukan lainnya, uang tanpa kepercayaan adalah NOL besar tidak bernilai, ilmu tanpa kepercayaan adalah tanpa manfaat.
Respect
Artinya sikap saling menghargai siapapun sebagai sebuah hasil pola pikir dan cara pandang yang berakar pada Ketuhanan Yang Maha Esa, prinsipketunggalan tiada beda, sama-sama manusia, sama harkat dan martabat, tiada yang sempurna melainkan hanya Tuhan saja, dengan prinsip demikian maka seluruh sahabat MPS dapat menerima kekurangan masing-masing tanpa meremehkan ataupun mencela satu sama lainnya.
Antusias
Adalah gerak hidup jiwa/ruh, seluruh sahabat MPS haruslah menampilkan antusiasme dalam segala hal sebagai kekuatan utama dalam mencapai proses terwujudnya Visi dan Misi. Sebab antusias sangat mempengaruhi kreativitas, antusias mempengaruhi ingkungan.
Responsibel
Adalah sebuah tanggung jawab, seluruh sahabat MPS wajib memiliki rasa tanggung jawab sebagai bentuk jiwa ksatria, jiwa kepahlawanan yangberani berbuat berani bertanggungjawab. Bukan pengecut.

Integritas
yaitu bertemunya keselarasan sebuah ucapan dantindakan, setiap sahabat MPS adalah manusia yang selalu berupaya menyelaraskan antara ucapan dan tindakan sehingga berkarakter yang layak dipercaya.

Positif
adalah seluruh sahabat MPS adalah individu yang sangat menjunjung tinggi nilai prasangka positif dalam segala hal, mempercayai bahwa tidak ada yang sia-sia dalam setiap kejadian dan peristiwa, selalu dapat menemukan makna-makna yang baik sehingga dengan selalu positif ini akan menghantarkan pada terjaganya antusiasme, sebagai energy menjadi kreatif kemudia inovatif atau mencipta.

Peduli
Maknanya adalah setiap individu dalam keluarga MPS adalah soso pribadi yang peduli terhadap lingkungan keluarga, sosial lingkungan, bangsa dan negara dimana Visi yang diwujudkan akan mengarah dan membawa dampak kebaikan terhadap sosial lingkungannya bukan hanya sebatas kepentingan pribadi.

Friday, February 26, 2016

David bach

BY biophia@gmail.com IN No comments


Pakar  Keuangan 

“Bukan apa yang anda tahu tentang uang, melainkan apa yang tidak anda tahu tentang uanglah yang akan menghancurkan anda”

Orang-orang kaya sangat mengenal sifat dan karakter uang. Uang bila digunakan untuk memenuhi syarat konsumtif secara terus-menerus tentu akan habis. Sekalipun jumlahnya sangat besar. Sebaliknya, bila uang dikelola secara baik dan punya target pencapaian yang jelas, maka akan beranak pinak dengan sendirinya. Berapapun jumlah awalnya cukup sedikit.

Orang-orang kaya bukan menjadikan uang sebagai tujuan akhir, melainkan alat andal yang bisa dipakai untuk menghasilkan lebih banyak lagi uang. Itulah mengapa mereka selalu berfikir agar uang yang bekerja untuk mereka,  bukan mereka yang bekerja untuk uang. Saat kita berfikir uang sebagai titik akhir dari kerja keras, maka kita akan cenderung “Menghabiskan” uang tersebut. Misalnya untuk membeli suatu barang yang sebetulnya belum tentu kita butuhkan, atau bahkan demi membeli berbagai kesenangan kesenangan dan kenikmatan duniawi. Sebaliknya, jika kita menganggap uang sebagai alat bantu yang dapat mempermudah upaya mencapai berbagai cita-cita, maka saat itu juga kita berfikir keras bagaimana agar uang tersebut mencetak lebih banyak lagi uang. Misalnya, dengan membuka usaha atau menginvestasikannya di sejumlah bdang bisnis strategis.

Intinya, kalau kita punya uang maka kita harus bisa mengendalikannya. Terutama bagaimana uang itu digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif dan bermakna. Kalau kita yang justru dikuasai uang, maka lambat laun uang akan menguap dengan sendirinya. Sementara kita tidak meraih kesuksesan yang sesungguhnya.
 


Andrew Cornegie

BY biophia@gmail.com IN No comments


Pendiri Cornegie Steel Company

“Untuk mendapatkan satu ons emas, anda harus memindahkan berton-ton tanah”

Papatah lama mengatakan “Kota Roma Tidak Dibangun Dalam Semalam”. Begitupun kekayaan dan kesuksesan dalam hidup. Kita bisa meraihnya hanya dengan kerja keras dari waktu ke waktu. Kekayaan adalah hasil dari kerja maraton yang tidak mengenal lelah. Bahkan, setelah kekayaan terwujud pun kita tetap perlu berfikir bagaimana mempertahankan dan terus mengembangkannya.

Kerja keras membutuhkan dua hal mendasar yang senantiasa harus kita ingat. Pertama, kesabaran. Orang-orang yang tidak sabar mewujudkan kekayaannnya cenderung berfikir pendek. Orientasi mereka hanya terpaku pada keuntungan dan bagaimana menikmatinya. Upaya yang mereka tempuh pun kebanyakan adalah cara-cara instan. Mereka kurang tekun, bahkan tidak kreatif. Akibatnya, mereka kehilangan kesempatan untuk memutar dan terus mengembangkan uangnya.

Kedua, perencanaan matang dan terukur. Stiap kerja keras butuh orientasi target. Sekeras apapun kita bekerja, hasil efektif tidak akan diperoleh bila kita tidak memiliki target sebagai muaranya. Karena itulah, penting membuat perencanaan matang dan bisa diukur oleh kemampuan yang dimiliki.

Sudah ketentuannya bahwa di dunia ini tidak ada yang bisa didapatkan begitu saja. Tingkat demi tingkat kekayaan hanya bisa diperoleh bila kita tidak pernah berhenti bekerja dan berpikir.
 


Wednesday, February 24, 2016

Henry Ford

BY biophia@gmail.com IN No comments


Pendiri Ford Motor Company

:Keamanan finansial bersumber dari pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan”

Pernahkah anda melihat seorang anak yang mewarisi kekayaan begitu banyak dari kedua orang tuanya? Lalu, bisakah mereka mempertahankannya atau bahkan mengembangkannya? Jika tidak, berarti apa yang dikatakan Henry Ford di atas sangat benar. Kekayaan tidak dapat berkembang begitu saja, tanpa kita tau apa yang mesti dilakukan. Terlebih bagaimana cara mengolah dan mengembangkannya. 

Lihatlah, apakah ada orang-orang kaya besar yang bisa mengembangkan kekayaannya tanpa memiliki pengetahuan, pengalaman , dan kemampuan yang matang. Hampir bisa dipastikan, tidak ada. Aman secara finansial semata-mata tidak datang dari modal besar, atau bahkan kesempatan yang besar juga. Bila kita tidak memiliki kemampuan dan pegalaman matang di bidang yang digeluti, maka modal uang bukan berarti apa-apa. Begitupun kesempatan, akan menghilang begitu saja jika kita tidak bisa memanfaatkannya dengan segala kemampuan dan kematangan pengalaman yang dimiliki. 

Mulai sekarang, belajarlah lebih banyak tentang bidang yang kelak bisa mengantarkan kita pada kekayaan dan keamanan finansial. Galilah pengalaman sedalam mungkin. Dan, miliki kemampuan sebesar-besarnya karena sesungguhnya, ketiga hal itulah menjadi modal terbesar sekaligus termahal. Bukan modal uang, bukan juga faktof keuntungan, atau bahkan kesempatan besar yang kita anggap menjanjikan.
 


Frank Sninatra

BY biophia@gmail.com IN No comments


Penyanyi dan aktor peraih oscar

“Saya pernah misin, dan saya pernah hidup berkelimpahan. Ternyata menjadi orang kaya auh ebih baik”

Menjadi kaya dan hidup berkelimpahan bukanlah dosa besar. Tuhan sekalipunn menginginkan agar setiap hambanya mempunyai kehidupan yang lebih baik. Kekayaan sejati tentunya datang dari cara halal dan digunakan untuk tujuan yang halal juga. Melalui kekayaan, kita bisa melakukan banyak hal positif. Jelas, semua muaranya demmi kehidupan yang lebih baik pula. Baik bagi kita, maupun orang banyak. 

Frank Sinatra sudah membuktikan pada kita, banhwa menjadi orang kaya jauh lebih baik. Kekayaan membuat kita lebih mudah menjalani hidup. Kekayaan juga memberi kita banyak pilihan untuk berkarya di berbagai bidang. Dan yang tidak boleh dilupakan, mealui kekayaan kita bisa membantu banyak orang yang hidupnya serba kekurangan. Itu berarti, kekayaan sbenarnya membantu kita dalam membantu mencari “Harta Surgawi” yang kelak akan dihitung di pengadilan akhirat. 

Kalau saja menjadi kaya adalah pilihan terbaik, kenapa kita tidak segera mencanangkan tekad untuk keluar dari kemiskinan? Satu hal lagi, kerendahan hati adalah fondasi terkuat bagi kekayaan dan kelimpahan harta yang kita miliki. Bila kekayaan dikelola dengan sikap tamak, dan cara berfikir sombong maka suatu saat semuanya akan hilang begitu saja. Sekalipun kita sudah bekerja keras. Yakinlah, kekayaan merupakan anugerah dari yang maha kuasa. Jadi, kita harus mengelolanya dengan segala “Hukum Kebaikan”. Bila tidak, tuhan akan mengambilnya sewaktu-waktu tanpa sama sekali terduga.
 


Sunday, February 21, 2016

Estee Launder Founder

BY biophia@gmail.com IN No comments


Estee Lounder.Inc

“Apapun yang anda berikan kepada orang lain, akan kembali kepada anda”

Apa yang disampaikan Estee Lounder tidaklah jauh berbeda dengan prinsip Zig Ziglar sebelumnya. Hasil yang menghampiri kita semata mata hanyalah konsekuensi atas apa yang telah kita lakukan. Jika kita melakukan hal buruk maka hasil buruk pula yang akan datang selanjutnya. Begitupun sebaliknya.

Kekayaan sejatinya tidak bisa kita raih sendirian. Dalam upaya pencapaiannya, kita mesti melibatkan banyak pihak. Mulai dari mitra kerja atau bisnis staff ahli, karyawan, dan yang paling penting adalah konsumen sebagai orientasi utama bisnis kita. Tanpa mereka semua, rasanya mustahil kita mewujudkan kekayaan. Untuk itulah, mutlak kita memberikan yang terbaik bagi mereka semua, tujuannya jelas, agar mereka juga berkenan memberikan yang terbaik untuk kita, sebagai timbal baliknya.

Melalui Estee Launder kita bisa belajar banyak soal hukum timbal balik. Hukum yang di benak, orang-orang kaya tertanam sangat kuat. Yakinlah, kita tidak akan menerima uang sepenserpun tanpa bisa memberikan upaya-upaya terbaik.