Thursday, June 23, 2016

Petugas Kebersihan Temukan 10 Kg Ranjau paku, Malah Dimarahi Oleh Pria Tak Dikenal

BY biophia@gmail.com IN No comments




Ranjau Paku memang menjadi masalah yang besar bagi para pengguna jalan. Oknum-oknum yang sengaja menyebar paku-paku tersebut memberikan dampak yang meresahkan bagi warga. Hal serupa terjadi di ibukota Indonesia yaitu Jakarta. Pekan lalu warga dikejutkan oleh temuam petugas kebersihan dari relawan Sapu bersih (SABER) dengan temuannya berupa 10 kilogram ranjau paku yang telah disebar dijalan kota.


Namun walaupun ranjau paku tersebut berhasil dikumpulkan dan dipungut oleh para relawan, masih saja ada paku yang bersebaran di jalan kota. Salah satu lokasi yang paling rawan ranjau paku adalah Jalan Daan Mogot-Harmoni. Salah satu pendiri Saber, dikutip dari Kompas.com, Siswanto mengatakan jika paku hampir memenuhi ruas jalan kota namun lebih dominan di lajur kiri jalan. 


Para Petugas SABER Di Usir Dan Diancam
Selain daerah Daan Mogot-Harmoni, ada juga di wilayah flyover ITC Roxy Mas. Namun, hal tidak menyenangkan dialami relawan Saber. Pada Rabu (22/6) pagi, mereka dibentak dan dihalangi untuk melakukan tugas. Pria tidak dikenal tersebut mengaku sebagai aparat.
Pendiri komunitas Saber lainnya, Abdul Rohim mengonfirmasi anggotanya diganggu saat bertugas di flyovertersebut. Dirinya mengatakan kalau anggotanya dimarahi dengan alasan mengganggu kelancaran lalu lintas. Bukan hanya itu, mereka juga diancam akan dipukul jika tetap melanjutkan pemungutan.

Kemudian, Rohim menjelaskan ciri-ciri pria tersebut. Orang tidak dikenal itu mengenakan jaket jeans dengan celana panjang hitam serta sandal jepit berwarna serupa. Bukan hanya itu, pria tersebut secara sengaja meninggalkan motornya jauh dari para relawan, sehingga pelatnya tidak terlihat. Rohim mengaku selama ini tidak ada keluhan selama mereka menjalankan tugas, anehnya tiba-tiba seorang pria datang dan melarang.


Cekcok sempat terjadi dan salah satu anggota Saber mengaku berusaha memotret wajah pria tersebut dan sepeda motornya. Namun, pria tersebut menutupi wajahnya. Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada pukul 06.30 WIB karena arus lalu lintas yang belum terlalu padat. Tidak lama seorang warga yang lewat pun ikut turun dan mencoba melerai pria dengan petugas. Namun, akhirnya pria tersebut pergi terlebih dahulu sebelum jalanan mulai ramai.

Rohim menduga, pria tersebut adalah salah satu dari oknum tukang tambal ban yang sering menyebar ranjau paku. Selama bulan puasa ini, ranjau paku diakui Rohim memang lebih banyak dari hari biasanya.


Siswanto,  mengatakan komunitasnnya telah menemukan pola yang digunakan para oknum untuk menyebar paku. Para oknum diduga menyebar ranjau pertama kali pada pagi-pagi buta, sebelum masyarakat mulai beraktivitas. Siswanto mengatakan oknum mengincar orang-orang yang berangkat kerja.


Tidak berhenti sampai di situ, oknum akan melakukan hal serupa sebelum jam pulang kerja. Agar aksi tersebut tidak diketahui orang lain, para oknum memasukkan paku dalam kantong plastik hitam lalu dijatuhkan di jalanan. Kantong plastik akan terlindas oleh kendaraan sehingga paku-paku di dalamnya tersebar di ruas jalan.

Ada pula paku dalam kotak korek api lalu dijatuhkan dengan cara serupa. Selama masa puasa, menurut Siswanto, pelaku melancarkan aksi lebih awal dan mengikuti jam pulang kerja para karyawan. Peristiwa ini pertama kali menarik perhatian setelah pada Jumat (17/6) beberapa pengendara sepeda motor keluhkan kondisi sejumlah jalan di Jakarta yang dipenuhi ranjau paku. Akibatnya, mereka terpaksa menuntun kendaraan sampai ke tukang tambal ban yang berjarak 500 meter hingga satu kilometer dari lokasi ranjau paku.

Untuk mengatasi masalah ini, bukan hanya relawan yang dianggap harus bertindak aktif. Namun, masyarakat dianggap perlu lebih berhati-hati. Siswanto mengatakan, petugas Dishubtrans sendiri tidak setiap hari menyapu ranjau paku tersebut sehingga tidak ada perubahan signifikan. Dirinya pun mengaku masyarakat harus lebih memerhatikan jalan dan tidak boleh ngebut.


Siswanto berkata, jika masyarakat ngebut, justru ban akan lebih rawan terkena paku, terutama bagian belakang. Kemudian, masyarakat juga dihimbau untuk lokasi-lokasi rawan, antara lain, Jalan Daan Mogot dari arah Green Garden menuju Pesing hingga Grogol, lalu flyover ITC Roxy Mas serta Jalan KH Hasyim Ashari. Daerah padat, Jalan Gajahmada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Veteran, hingga Jalan Medan Merdeka Utara.


Saat ini bukan hanya relawan Saber saja yang turun ke jalan, tapi juga kepolisian dan Dinas Perhubungan. Saber pun berharap oknum-oknum bisa segera tertangkap, sehingga masyarakat dapat segera lepas dari kecemasan ranjau paku.

0 komentar:

Post a Comment