Minggu, 10 Januari 2016 20:46
Inilah tempat yang diyakni sebagai makam Mahapatih Gajah Mada di
Kelurahan Majapahit, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan. Dua
orang warga sedang membersihkan rerumputan di area makam tersebut.
Tempat itu kini menjadi lokasi wisata religi. Lokasinya berjarak
sekitar 3 kilometer (km) dari jalan utama. Jalan menuju ke sana belum
diaspal. Untuk mencapai tempat itu, warga harus berjalan kaki melalui
perbukitan.
"Leluhur kami sering bercerita tentang makam Patih Gajah Mada. Di sana juga ada tumbuh pohon maja beberapa ratus meter dari kuburan, dan ada juga tulisan Sanskerta di atas batu," kata Lurah Majapahit, Amran Aingke, Sabtu (9/1/2016).
Menurut Amran, tulisan beraksara Sanskerta itu kini sudah tidak jelas.
"Tahun 2000 pernah dipotret itu batu, tetapi sekarang sudah tidak jelas karena sering kena pembakaran lahan sejak lama. Tulisannya sudah rusak dan rapuh karena kena api terus, tetapi sekarang kami sedang mencari tahu arti bahasa Sanskerta itu," ujarnya.
Tempat yang diyakini sebagai makam Gajah Mada itu berukuran sekitar 40 x 40 meter. Di tengah lahan itu terdapat pohon besar yang rindang.
Di situ bisa dilihat, beberapa batu yang diduga merupakan batu nisan yang tidak bernama.
"Leluhur kami sering bercerita tentang makam Patih Gajah Mada. Di sana juga ada tumbuh pohon maja beberapa ratus meter dari kuburan, dan ada juga tulisan Sanskerta di atas batu," kata Lurah Majapahit, Amran Aingke, Sabtu (9/1/2016).
Menurut Amran, tulisan beraksara Sanskerta itu kini sudah tidak jelas.
"Tahun 2000 pernah dipotret itu batu, tetapi sekarang sudah tidak jelas karena sering kena pembakaran lahan sejak lama. Tulisannya sudah rusak dan rapuh karena kena api terus, tetapi sekarang kami sedang mencari tahu arti bahasa Sanskerta itu," ujarnya.
Tempat yang diyakini sebagai makam Gajah Mada itu berukuran sekitar 40 x 40 meter. Di tengah lahan itu terdapat pohon besar yang rindang.
Di situ bisa dilihat, beberapa batu yang diduga merupakan batu nisan yang tidak bernama.
Menurut seorang warga Kelurahan Majapahit, La Ode Basarudin, tempat itu sering diziarahi sejumlah warga.
"Ada warga yang ke sini untuk sembahyang. Apalagi kalau hendak menanam atau memanen hasil pertanian, mereka pasti membawa sesuatu ke makam mahapatih ini," kata Basarudin.
Basarudin pun menuturkan kisah yang diceritakan secara turun-termurun di masyarakat setempat. Konon, Gajah Mada dan 40 pengikutnya datang ke Pulau Buton.
Mereka langsung masuk ke dalam hutan. Kedatangan mereka tidak diketahui masyarakat setempat.
Baru pada pagi harinya, warga desa sekitar melihat ada asap tebal muncul dari dalam hutan. Karena penasaran, warga pun mendatangi sumber asap.
Rupanya, Gajah Mada mengetahui kedatangan warga. Ia pun mengajak pengikutnya untuk masuk semakin jauh ke dalam hutan.
Di dalam hutan, tutur Basarudin, rombongan Gajah Mada menemukan sebuah perkampungan kecil."Mereka kemudian berunding, dan minta izin tinggal tak jauh dari kampung itu. Setelah diizinkan, mereka tinggal di atas bukit itu. Konon, Patih Gajah Mada mati bersama 40 pengawalnya di atas bukit itu," ujar Basarudin. (*)
Sumber: Tribun Jogja Minggu, 10 Januari 2016
http://jogja.tribunnews.com/2016/01/10/inilah-tempat-yang-diyakini-sebagai-makam-mahapatih-gadjah-mada?page=3
"Ada warga yang ke sini untuk sembahyang. Apalagi kalau hendak menanam atau memanen hasil pertanian, mereka pasti membawa sesuatu ke makam mahapatih ini," kata Basarudin.
Basarudin pun menuturkan kisah yang diceritakan secara turun-termurun di masyarakat setempat. Konon, Gajah Mada dan 40 pengikutnya datang ke Pulau Buton.
Mereka langsung masuk ke dalam hutan. Kedatangan mereka tidak diketahui masyarakat setempat.
Baru pada pagi harinya, warga desa sekitar melihat ada asap tebal muncul dari dalam hutan. Karena penasaran, warga pun mendatangi sumber asap.
Rupanya, Gajah Mada mengetahui kedatangan warga. Ia pun mengajak pengikutnya untuk masuk semakin jauh ke dalam hutan.
Di dalam hutan, tutur Basarudin, rombongan Gajah Mada menemukan sebuah perkampungan kecil."Mereka kemudian berunding, dan minta izin tinggal tak jauh dari kampung itu. Setelah diizinkan, mereka tinggal di atas bukit itu. Konon, Patih Gajah Mada mati bersama 40 pengawalnya di atas bukit itu," ujar Basarudin. (*)
Sumber: Tribun Jogja Minggu, 10 Januari 2016
http://jogja.tribunnews.com/2016/01/10/inilah-tempat-yang-diyakini-sebagai-makam-mahapatih-gadjah-mada?page=3
0 komentar:
Post a Comment