Tuesday, January 12, 2016

Trading Dengan Konsep Bagus

BY biophia@gmail.com IN No comments

BAB1

 Jangan menunggu momen entry yang terbaik tapi jadikan setiap entry menjadi momen yang terbaik

 

      Pada akhir tahun 2012, kala itu saya pertama kali bergabung di sebuah broker futures forex bersama teman-teman dan rekan-rekan sejawat pada saat itu dengan hanya berbekal dengan pengalaman minim di dunia trading tentu ada perasaan bingung dan khawatir dengan apa yang akan menanti kami semua depan. sring kali account officer maupun Trader-trader forex senior serta teman-teman dari forum-forum di dunia forex trading pada waktu itu menjadi idola kami semua khususnya saya, apalagi bila ada trader-trader senior yang kerap melacak labu dan sukses dalam tradingnya sering saya dan teman-teman yang pada sat itu masih pemula menunggu kehadirannya.

Sumber: Google.com

adapun yang menjadi moment kesukaan kami semua adalah pada sesi sharing dan tanya jawab khususnya berbagi pengalaman dari mereka yang sudah memiliki jam terbang yang sudah cukuptinggi, karena kami semua sadar di dalam dunia trading ini yang memiliki jam terbang yang cukup tinggi dan masih bertahan hingga saat ini bukanlah seorang trader sembarangan. Kerap kali terlontar Pertanyaaan-pertanyaan para pemula kepada Senior-senior tersebut seperti ini :
  1. Adakah Trading sistem terbaik?
  2. Bagaimana saya dapat menganalisis pasar dengan benar?
  3. Dimanakah saya dapat menempatkan Stop Loss Level dengan cepat dan benar?
  4. Dimanakah Letak Take Profit Level yang ideal?
  5. Berapa banyak Lot Volume yang ideal untuk setiap posisi yang dibuka?
  6. Di Level mana saya harus memulai membuka posisi?
  7. Di Level mana saya bisa keluar dari posisi terbbuka saya?
  8. Indikator mana yang saya gunakan?
  9. Dan Lain-lain.
Tentu para pembaca yang budiman yang telah memiliki jam terbang cukup tinggi akan mengetahui bahwa pertanyaan-pertanyaan di atas adalah pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya dasar namun cukup penting dan perlu diketahui oleh semua Trader-trader forex.

Sumber: Google.com

Namun tidaklah saudara-saudari sekalian para pembaca yang budiman sadari bahwa pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan ungkapan dan kegalauan srta kegelisahan-kegelisahan para forex Trader atas apa yang mereka alami dan temui dari setiap trading yang telah mereka lakukan. masih ingat di benak saya ketika di broker futurestempat saya bekerja dahulu ada seorang  Forex Trader wanita yang sudah cukup lama melakukan Trading, pada saat News non farm Payrolls di minggu pertma di saksikan oleh beberapa teman teman senior dan pemula termasuk saya. Pada saat News tersebut keluar ternyata posisi yang dibuka ileh wanita tersebut searah dengan Market, posisi yang dibukanya adalah BUY, pada tahun 2012 maka Non Farm Payroll rilis jarang ada Candle-candle yang pendek-pendek, apalagi pada mata uang GBP/USD tidak seperti saat ini. Pada saat itu juga wanita tersebut memperoleh profit yang cukup besar, Teman-teman senior di sekitarnya sudah berteriak-teriak agar wanita tersebut menutup posisinya namun tidak digubris, bahkan salah satu trader ada yang mencoba membantu memencet mouse agar wanita itu bisa segera menutup posisinya tujuannya agar bisa merealisasikan keuntungannya namun alangkah kagetnya jari-jarinya sangat kaku dan keras sehingga tidak bisa digunakan untuk memencet mouse pada komputer untuk menutupposisinya. Tidak lama kemudian Candle Stick berbalik arah dan melawan posisi wanita tersebutdengan cepatnya sehingga keuntungan yang sebelumnya sudah terealisasi justru berbalik menjadi minus dimana akhirnya wanita tersebut me-Locking posisinya sedemikian rupa ketika sudah minus ratusan Pips. Seminggu kemudian saya mendapat kabar kalau wanita tersebut sudah terkena Margin Call dengan minus hampir sebesar RP 200.000.000 ( Dua Ratus Juta Rupiah). Maka tidak heran kita sering mendengar Pertanyaan yang terlontar seperti pertanyaan nomor urut 7, Di Level mana saya bisa keluar dari posisi terbuka saya? Bahkan saya pernah dengar dari seorang mentor saya berkata yang paling penting saat trading itu adalah saat kita keluar menutup posisi kita, karena pada saat kita melikuidasi posisi kita saat itu juga terealisasi di akun balance Take Profit atau minus, selama belum dilikuidasi posisi tersebut kita belum mengetahui dengan pasti apakah kita profit ataukah sebaliknya.


Sumber: Google.com

       Kalau di forum-forum forex kerap kali kita membaca namun teman di forum sering menanyakan pertanyaan nomor urut 8, indikator mana yang akan saya gunakan? Dan Pertanyaan Nomor Urut 1 Trading Sistem apa yang digunakan? Bahkan tidak jarang teman teman trader kita ganti-ganti trading sistem maupun indikatornya yang digunakan setiap beberapa periode. semisal 3 atau 6 bulan sekali dikarenakan mereka merasa trading sistem atau indikatornya sudah tidak cocok lagi dengan situasi market, padahal menurut salah satu mentor saya menggunakan pada saat kita berganti trading sistem kita harus bersiap-siap untuk menerima Drawdone di akun minimal 50% pada sat mengganti trading sistem yang baru.

       Sebearnya  masih banyak contoh-contoh kasus yang dapat dijabarkan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan di atas. namun kalau dapat kita simpulkan sebenarnya pertanyaan-pertanyaan di atas tersebut merupakan ungkapan yang keluar darin kegalauan dan kegelisahan para trader yang muncul akibat peristiwa-peristiwa yang tidak sesuai dengan keinginan para trader yang bersangkutan di mana sebenarnya ini dari permasalahannya adalah: 

KEHILANGAN KEPERCAYAAN DIRI


           Ya benar kehilangan kepercayaan diri yang disebabkan oleh :
  1. Pengalaman pribadi Trader tersebut yang tidak enak pada saat melakukan Trading.
  2. mendengar atau melihat dari pengalaman pribadi Forex Trader lainnya.
kedua hal tersebut umumnya akan memberikan efek dan dampak yang negatif pada Psikologi Trading Forex Trader pada umumnya, dimana bila dibiarkan hal ini akan berujung kepada Trader yang bersangkutan akan menjadi:
  1. ragu-ragu dalam membuka atau mmenutup posisi.
  2. Khawatir bahkan bingung dengan Trading yang akan diakukannya kemudian.
  3. Bahkan Tidak sedikit Trader forex yang menyerah dan meninggalkan segala macam bentuk kegiatan forex trading selamanya.
Khusus yang point ketiga adalah yang paling ditakutkan dan disayangkan bila terjadi karena sebenarnya Loss terbesar dari seorang Forex Trader yang sesungguhnya adalah ketika ia menyerah! Selama Trader tersebut tidak menyerah sesungguhnya masih ada harapan, dan perlu diketahui harapan itulah yang membuat dunia ini masih terus berputar dan seperti pepatah lama yang berkata: Orang yang paling malang adalah orang yang tidak punya harapan. demikianlah bagi Forex Trader yang sudah menyerah sungguh sangat-sangat disayangkan.


Sumber: Google.com

lalu pertanyaan selanjutnya akan muncul, bagaimanakah sesungguhnya kondisi yang ideal bagi forex Trader. berdasarkan pengalaman pribadisaya sebagai seorang Forex Trader selama ini dapat disimpulkan dalam kedua lemen di bawah ini: 
  1. Trader tersebut tidak khawatir ketika posisi yang dibukanya pada saat itu dilawan oleh market.
  2. Selain itu, Trader  yang bersangkutan tidak khawatir lagi di mana letak posisi masuk maupun posisi untuk keluar yang ideal baginya.
Memang tampaknya kedua elemen-elemen di atas serasa selalu mengada-ada, namun sebenarnya tidak juga.



Sumber: Google.com


Seperti yang kita ketahui Trading hampir sama dengan bisnis riil yang mana sebuah bisnis ini akan survive bila memiliki konsep atau filosofi di dalamnya. saya  teringat sekitar tahun 1995 saya bertemu dengan sahabat lama saya di sebuah cafe. Kita melakukan percakapan yang menyenangkan dan cukup lama karena sudah lama tidak bertemu, diakhir pembicaraan teman saya berkata kepada saya bahwa ia berencana membuka usaha di bisnis riill dalam bidang kuliner., lalu saya balik bertanya kepadanya, apa yang anda lakukan dan bagaimana caranya karena bisnis kuliner itu persaingannya sangat ketat. Lalu sahabat saya berkata dan kata-katanya hingga saat ini tidak pernah saya lupakan, " Yang paling penting sebelum kita membuka sebuah bisnis adalah KONSEP
(Filosofi), tanpa konsep  maka bisnis yang akan dijalankan akan sangat mudah dan rentan terhadap gejolak-gejolak yang akan terjadi di kemudian hari." Demikian juga dengan dunia Forex Trading tidak berbeda jauh dengan dunia bisnis riil, bila anda Trading di Forex Market tanpa memiliki konsep atau filosofi berarti anda Trading dalam kondisi yang rentan.
           Pada tahun 1997 bisnis kuliner sahabat saya memiliki penghasilan kotor lebih dari Rp 3.000.000.000 (Tiga Milyar Rupiah) per bulannya dari mempekerjakan ratusan karyawan lebih dari 5 cabang di Jakarta dan beberapa cabang di luar kota Jakarta.  Hingga hari ini usahanya masih tetap eksis dan berdidi hampir di seluruh mal-mal di ibukota  ini semua karena sebuah kekuatan dari KONSEP (filosofi). Saya masih ingat tahun 1996 usaha kuliner miliknya sudah mendapat saingan dari engusaha yang cukup kondang dengan  produk yang sama, bahkan pesainganya masuk iklan di salah satu TV swasta Nasional, akan tetapi teman saya tidak khawatir, bahkan sebaliknya ia berkata " Santai saja dia tidak khawatir karena sebenarnya peaing tersebut tengah membantu mengiklankan produk miliknya juga, jadi di hitung-hitung dia masuk iklan di tv swasta skala nasional tanpa mengeluarkan biaya" Dan benar saja hingga kini hanya satu produk kuliner Fast Food ala Timur Tengah yang bercokol di setiap mal-mal besar di ibukota, semua ini disebabkan oleh karena kekuatan sebuah Konsep (Filosofi), demikian juga bila kita terapkan KONSEP ( Filosofi) di dalam Forex Trading tentunya akan membuat kita tidak dengan mudah dikalahkan oleh Forex Market.
  

Sumber: Google.com

                    Ya benar Filosofi dan konsep yang akan digunakan adalah sebuah rumah, sebab sebuah rumah dapat memberikan rasa aman dan dapat melindungi penghuni di dalamnya dari terpaan panas terik sinar matahari dan guyuran hujan. maka dari inilah konsep dari sebuah rumahlah yang akan menjadi dasar Filosofi Trading yang akan kita gunakan selanjutnya.
                      Seperti yang kita ketahui sebuah rumah terdiri dari tiga buah elemen yaitu: 
  1. Fondasi dasar 
  2. Dinding
  3. Atap
Implementasinya di dunia Forex adalah:
  1. Fondasi Dasar: Pemilihan Risk Manajemen yang tepat
  2. Dinding: Money Manajemen yang sesuai dengan Risk Manajemen
  3. Atap : Trading sistem yang simpel dan mudah.
maka dari itu pada Bab 2 kita akan mempelajari lebih lanjut beberapa jenis Risk Manajemen seperti Cut Loss, Switching, Double Cover Cut and Switch , Averaging, Martiagle, Arbitrase, Hedging, atau yang kita kenal sebagai Locking  bagi para Trader Forex indonesia, dan lain-lain, serta mempelajari sedikit penerapan Money Manahemen dari beberapa Risk Manajemen di atas seperti penghitungan margin dan mencari Lot ideal berdasarkan besaran deposit. 



Sumber: Arief Makmur- Trading Dengan Konsep
halaman 2-13

0 komentar:

Post a Comment