Milyarder Amerika berdarah Jepang
“Kalau anda harus bekerja, maka bekerjalah untuk belajar.
Jangan bekerja untuk uang”
Tidak sedikit orang memiliki keinginan kuat untuk membuka
usaha. Tapi tidak sedikit juga dari mereka yang sementara waktu harus memendam
keinginannya itu. Alasannya cukup beragam, mulai dari yang tidak punya modal,
masih kekurangna modal, belum menguasai betul bidang bisnis yang ingin
digeluti, hingga keberanian masih setengah-setengah. Ujung-ujungnya mereka
memutuskan untuk bekerja kepada orang lain alias menjadi pegawai.
Bila saat ini kita masih harus berada di kuadran karyawan
(Employe), sebetulnya bukanlah masalah banyak pebisnis yang menyarankan agar
sebelum menjadi seorang pebisnis kita lebih dulu menjadi pegawai. Dan sangat
dianjurkan menjadi pegawai di perusahaan yang bergerak pada bidang yang kelak
akan kita laksanakan.
Selama menjadi pegawai, bekerja dan berkaryalah seoptimal
mungkin. Jangan semata-mata terpaku pada jumlah gaji yang akan didapat.
percayalah, uang (gaji) hanya sejkedar konsekuensi atas prestasi kerja yang
kita raih. Kalau kita bisa memberikan hasil terbaik, maka si bos pun tidak akan
menutup mata untuk itu. Bekerjalah untuk mencari ilmu, bukan mencari uang.
Kalau kita sudah dapat cukup ilmu, maka modal terbesar untuk berbisnis sudah
digenggam. Selanjutnya kita tinggal memikirkan modal uang.
Modal ilmu jauh lebih penting ketimbang modal uang. Dengan
ilmu atau kecerdasan, kita tetap bisa memulai bisnis dan meraih kesuksesan,
kita tetap bisa memulai bisnis dan meraih kesuksesan. Sekalipun modal awalnya
relatif kecil. Sebaiknya, sebuah bisnis tidak akan bertahan lama bila
semata-mata hanya ditopang modal uang yang besar. sebab kita tidak memiliki
pengetahuan atau kecerdasan yang memumpuni untuk mengelola modal tersebut. Jadi
belajarlah lebih banyak. Jangan terlalu percaya akan “Doktrin” jumlah modal
yang selalu menghantui pebisnis pemula. berpegangteguhlah pada kemampuan anda
semata.
0 komentar:
Post a Comment